Sabtu, 25 Maret 2017

Pengajian Rutin Bapak-Bapak - Rumah Pak Ali Mustofa

Pengajian rutin Bapak-Bapak warga RT. 05 malam ini bertempat di Rumah Bp. M. Ali Mustofa. Alhamdulillah berjalan dengan lancar dan cukup banyak warga yang hadir…

Acara dimoderatori oleh Pak Uu Sanusi dan Pembacaan Tahlil serta Yaasin diimami oleh Bp. Napin Suhendar. Ketua dan Wakil Ketua RT ini memang top bgt, hehe…

Sambil menunggu pak Ustadz hadir karena masih ada acara di tempat lain, Pak Uu Sanusi kembali mengajak mudzakaroh tentang Sunnah, kali ini tentang Adab Makan. Makan seorang Muslim katanya berbeda dengan Non Muslim terutama dalam hal niat, yakni niat makan seorang Muslim adalah dalam rangka ibadah kepada Alloh swt. Sunnah-sunnah dalam makan antara lain sbb:
1. Berwudhu sebelum makan.
2. Mencicipi garam sambil berdoa, yakni makan garam secara mentah bersama dengan makanan. Jadi sunnahnya bukan garam dimasak bersama makanan, tetapi garam dimakan secara mentah bersama dengan makanan.
3. Minum sebelum makan sambil berdoa.
4. Makan buah terlebih dahulu sebelum menu utama sambil berdoa.
5. Makan nasi dengan 3 jari. Terbukti di tangan ada enzim-enzim yang membantu pencernaan. Hal ini terlihat bahwa makanan akan lebih cepat basi apabila telah disentuh tangan daripada yang tidak disentuh.
6. Makan secara berjamaah (bersama-sama) dalam 1 tempat. Makan bersama-sama seperti dengan anak dan istri dalam 1 tempat akan menyatukan hati.
7. Berhenti makan sebelum kenyang. Sebaiknya makan tidak sampai kenyang agar bagian perut terbagi 3, yaitu untuk makanan, air, dan udara.
8. Duduk di bawah. Dengan duduk di bawah, maka menguatkan bahwa kita adalah hamba Alloh sehingga tidak timbul rasa sombong.
9. Cara duduk dengan cara kaki kanan ditekuk sehingga akan menekan perut dan dapat berhenti makan sebelum kenyang.
10. Berdoa setelah makan.

Makanan akan berpengaruh kepada kemauan beribadah seseorang. Oleh karena itu, sangat penting untuk makan hanya yang halal dan tayyib (baik) agar ibadah semakin taat.
Selain itu, ada istilah di balik Sunnah, ada kesehatan. Nabi Muhammad merupakan manusia yang sempurna, sehingga dengan menerapkan Sunnah, maka akan ada kebaikan di baliknya. Tiga Sunnah untuk kesehatan yang penting adalah Sunnah makan, Sunnah tidur, dan Sunnah ke kamar mandi.

Pengajian selanjutnya diisi kajian Sullamut Taufiq oleh Ustadz H. Tohirin, terkait dengan materi lanjutan berupa maksiat-maksiat badan. Maksiat badan yang dibahas kali ini antara lain:
1. Meremehkan Al- Qur’an. Termasuk dalam meremehkan Al-Quran adalah meletakkan Al-Quran di bawah kita/di tempat yang tidak pantas. Al-Quran itu mulia, sehingga etika/adab nya adalah memuliakan dengan cara meletakkannya di atas. Tidak hanya Al-Quran saja yang harus dimuliakan, tetapi juga kitab terkait ilmu-ilmu syariat seperti fikih, hadist, dll. Selain itu, hendaknya kita dalam posisi suci/punya wudhu ketika memegang kitab-kitab tsb.
2. Meletakkan anak kecil yang tidak mengerti di dekat Al-Quran atau ilmu-ilmu syariat. Dikhawatirkan anak kecil tersebut akan merobek/merusak Al-Quran.
3. Merubah tempat penerangan jalan. Dalam Islam, memberi kenyamanan bagi orang yang lewat itu sedekah. Misalnya di Mesir, ada budaya orang meletakkan kendi air (air siap minum) di depan rumah bagi siapa saja yang lewat.
4. Melakukan tindakan-tindakan yang tidak boleh di jalan. Misalnya mengambil jambu/manga orang atau melihat perempuan yang terbuka auratnya (memakai celana pendek).
5. Menggunakan barang pinjaman tidak sesuai peruntukannya (arahan dari yang punya)
6. Pinjam barang melebihi batas waktu yang ditentukan/disebutkan oleh yang punya.
7. Meminjamkan barang pinjaman kepada orang lain. Hal ini merupakan etika karena mungkin orang yang punya tidak percaya barangnya dipakai oleh orang lain. Jadi, apabila meminjamkan barang pinjaman kepada orang lain harus juga seijin yang punya.
9. Memagari suatu lokasi umum. Artinya tidak boleh menguasai suatu tempat yang sebenarnya merupakan milik umum.
13. Memakai barang temuan. Barang temuan bukan merupakan milik kita yang menemukan. Ada aturan bahwa barang temuan harus diumumkan di tempat menemukan selama setahun dan apabila tidak ada yang mengambil, maka diserahkan ke tempat sosial seperti masjid/panti. Oleh karena itu, apabila tidak mau pusing (mengurus barang temuan), tidak usah mengambil barang temuan. Dikecualikan kalau barang temuan merupakan makanan (barang tidak tahan lama), maka boleh dimakan tapi kalau yang punya datang, maka harus mengganti sesuai harganya. Termasuk barang temuan juga adalah ayam/burung yang lepas. Tidak bisa dianggap sebagai hewan liar karena apabila jinak pasti ada yang punya.
14. Duduk menyaksikan hal-hal yang mungkar. Di masyarakat kadang susahnya ada hajatan dengan hiburan penyanyi dengan pakaian yang seronok. Itu hal yang mungkar tetapi membuat repot. Sebaiknya kita tidak membuat acara seperti itu. Uang yang dipakai untuk mengadakan acara semacam itu akan ditanya nantinya di akhirat. Kalau setelah hajatan terjadi hal-hal yang tidak diharapkan seperti perzinaan, maka yang membuat acara ikut berdosa.

Sebagai tambahan, sebentar lagi bulan Rajab tiba. Bulan Rajab ini termasuk bulan yang dihormati/mulia selain Bulan Dzulqaidah, bulan Dzulhijjah, dan bulan Muharram. Dikisahkan Rasululloh saw bersama Sahabat pernah lewat makam dan Rasululloh lalu menangis. Sahabat bertanya dan Rasululloh menjawab bahwa penghuni kubur sedang disiksa. Seandainya saja mereka mau memuliakan bulan Rajab maka mereka akan terhindar dari siksa kubur.
Salah satu bentuk memuliakan bulan Rajab ini adalah dengan berpuasa. Rasululloh bersama Sahabat selalu (artinya sering) berpuasa dari bulan Rajab, Sya’ban, Ramadhan, hingga 6 hari di bulan Syawal.
Orang-orang jaman dahulu juga seperti itu. Ini merupakan riyadhoh/tirakat orang jaman dulu yang mungkin membuat orang dulu tidak susah seperti orang jaman sekarang.

Setelah pengajian ditutup, dilanjutkan dengan musyawarah Seksi Keagamaan dan Sosial yang dipimpin oleh Bp. Nazamudin. Hasilnya antara lain sebagai berikut.
1. Pengajian akan dicoba dilaksanakan per gang dengan harapan dapat menarik lebih banyak jamaah. Titik lokasinya adalah untuk Anyelir 5/6 di depan rumah Pak Anjar, Anyelir 6/7 di depan rumah Pak Nardi, Anyelir 7 di depan rumah Pak Esha, dan Anyelir 9/10 di depan rumah Pak Ali.
2. Kepengurusan pengajian berganti dan diserahkan kepada Seksi Keagamaan dan Sosial, dengan Ketua Bp. Nazamudin, Sekretaris Bp, Budi Pratono, dan Bendahara Bp. M. Ali Mustofa.
3. Untuk pembagian undangan pengajian agar lebih melibatkan pengurus yang lain maka untuk gang depan oleh Pak Riyanto, gang tengah oleh Pak Yanuar, gang belakang pak Awi, dan gang Buntu Pak Ali.
4. Untuk koordinasi ustadz oleh Pak Nazamudin.
5. Mengingat keterbatasan dana dan keinginan menaikkan besar bisyaroh/transport ustadz, maka selain dengan infaq seperti biasa, akan dibantu dengan dana kas RT (khusus yang muslim). Agar ada kesetaran muslim dan non muslim, maka penggunaan dana iuran baik muslim dan non muslim akan ditambah Rp1.000,00 per KK. Yang muslim untuk pengajian dan yang non muslim akan diserahkan ke koordinator (untuk digunakan sesuai kesepakatan non muslim).
6. Terkait dengan iuran rutin, dihimbau juga kepada Warga untuk secara aktif menyetorkan iuran ke koordinator per gang, tidak hanya menunggu ditagih saja. Warga yng menunggak iuran akan dipublikasikan.

Berikut foto dokumentasinya:

 Ini undangan pengajiannya...

 Pak Uu Sanusi sedang memberikan tausyiah.

 Pak Ustadz H. Tohirin memyampaikan kajian Kitab Sullamut Taufiq.

 Sodaqoh dari Keluarga Pak Ali.. Semoga diganti dengan umur yang panjang, sehat, taat, rejeki yang banyak & berkah, dan keluarga yang sakinah. Aamiin.

Pak Ustadz bersama para pejabat RT. 05.

 Sekali-kali ada fotonya juga, hehe...

 Top bgt Pak Bambang....

Suasana musyawarah sampe tengah malam sekalian ronda.

2 komentar:

  1. Mantap semoga RT 05/08 selalu kompak dalam segala hal, semoga peserta pengajian bertambah banyak dan berkualitas amiin...amiin YRA

    BalasHapus

Lain-Lain